Jumat, 09 Maret 2012

Return dan time limit

  • Return Ticket adalah tiket penerbangan yang sudah di-book / dipesan, untuk pergi ke kota tujuan dan kembali ke kota asal. Biasanya orang pesan return-ticket untuk jadwal pulang yang sudah pasti, dengan tujuan disamping tidak membuang waktu di kota tujuan mencari tiket, juga merasa lebih aman karena sudah memiliki tiket untuk kembali. 
  •  Ticketing Time Limit : Batas waktu yang telah ditetapkan oleh Airline, yakni penumpang yang telah memiliki reservasi konfirm harus sudah membeli tiket, atau bagi penumpang yang telah holding tiket tetapi harus direvalidasi ataupun reissued.

Jakarta - Banjarmasin
Jakarta - Medan
Jakarta - Biak
Jakarta - Manokwari
Jakarta - Balikpapan
Jakarta - Pangkal Pinang
Jakarta - Batam
 















Route Batavia Air From Jakarta

Jakarta - Semarang
Jakarta - Jambi
Jakarta - Surabaya
Jakarta - Jayapura
Jakarta - Padang
Jakarta - Denpasar
Jakarta - Kendari
Jakarta - Jogjakarta
Jakarta - Ujung Pandang
Jakarta - Kupang
Jakarta - Palembang
Jakarta - Palangkaraya
Jakarta - Palu
Jakarta - Pekanbaru
Jakarta - Pontianak
Jakarta - Ambon
Jakarta - Mataram
Jakarta - Menado
Jakarta - Lampung
Ambon
Banda Aceh
Balikpapan
Banjarmasin
Batam
Bengkulu
Denpasar
Fak Fak
Gorontalo
Ho Chi Minh City
Jakarta
Jambi
Jayapura
Kaimana
Kandari
Kuala Lumpur
Kupang
Makassar
Manado
Mataram
Medan
Padang
Palembang
Palu
Pekanbaru
Penang
Pontianak
Semarang
Singapura
Solo
Sorong
Surabaya
Ternate
Tual
Yogyakarta

Three Leteer Codes Indonesia

Three letter code atau kode tiga huruf di Indonesia sering disebut dengan Tiga Huruf Kode Kota. Digunakan untuk menandai sebuah kode kota dalam reservasi/booking-an pada suatu maskapai penerbangan. Kode kota ini wajib diketahui oleh tenaga kerja pariwisata yang bergerak di bidang ticketing. Gunanya untuk mengetahui kode kota keberangkatan dan kode kota tujuan. Selain untuk menandai kota tujuan dan keberangkatan, kode kota juga digunakan untuk menandai di kota mana bagasi/koper diturunkan.

01. Banda Aceh = BTJ
02. Medan = MES
03. Padang = PDG
04. Pekanbaru = PKU
05. Batam = BTH
06. Palembang = PLM
07. Jambi = DJB
08. Tanjung Karang = TKG
09. Bengkulu = BKS
10. Tanjung Pandan = TJQ
11. Pangkal Pinang = PGK
12. Jakarta = CGK/JKT
13. Bandung = BDO
14. Semarang = SRG
15. Solo = SOC
16. Yogyakarta = JOG
17. Surabaya = SUB
18. Denpasar = DPS
19. Mataram = AMI
20. Bima = BMU
21. Kupang = KOE
22. Pontianak = PNK
23. Palangkaraya = PKY
24. Samarinda = SRI
25. Banjarmasin = BDJ
26. Balikpapan = BPN
27. Tarakan = TRK
28. Manado = MDC
29. Gorontalo = GTO
30. Kendari = KDI
31. Palu = PLW
32. Ujung Pandang = UPG
33. Ambon = AMQ
34. Ternate = TTE
35. Biak = BIK
36. Merauke = MKQ
37. Timika = TIM
38. Jayapura = DJJ
39. Sorong = SOQ
40. Gunung Sitoli = GNS
41. Labuan Bajo = LBJ
42. Maumere = MOF
43. Manokwari = MKW

Bandara Internasional

Sumatera

Jawa

Pengertian Void , Refund dan Rebook

  • Void Tiket
Void bisa diartikan sebagai "tidak berlaku lagi". Dalam hal tiket pesawat, void tiket berarti tiket yang tidak berlaku lagi yang tidak bisa dipakai untuk penerbangan.

Sebagai contoh, seorang tiketing yang akan melakukan issued tiket dengan data reservasi untuk nama penumpang adalah "RUDI MUDAMUDI MR" pada saat menulis tiket tersebut, tiketing tersebut menulis nama penumpang itu dengan "RUDI MUDALARI MR". Ini berarti nama direservasi tidak sama dengan nama yang ditulis pada tiket sehingga tiket tersebut tidak bisa dipakai.

Dengan adanya kesalahan penulisan nama tersebut maka di void lah tiket tersebut. Untuk selanjutnya akan diganti dengan tiket baru dengan data reservasi yang tetap. Void tiket ini tidak hanya pada penulisan nama penumpang, tetapi untuk seluruh data penumpang dan penerbangan yang harus dituliskan pada tiket, dengan kata lain penulisan pada tiket harus sesuai dengan data reservasi yang telah dibuat.

Besarnya biaya administrasi void tiket tergantung daripada airlines masing masing, tetapi rata rata biaya adminstrasinya adalah sebesar Rp. 50.000 pertiket yang void. Sebagian travel agent biasanya juga mengenakan biaya adminstrasi yang berbeda pula untuk tiap travel agent yang berkisar sekitar Rp. 25.000. Secara kasarnya biaya void tiket adalah sebesar Rp. 75.000.

Siapa yang harus membayar biaya void ini ?

Yang akan membayar biaya void ini ada dua kemungkinan:
  1. Kesalahan penulisan dilakukan oleh bagian tiketing, artinya calon penumpang telah memberikan data dengan benar sesuai dengan identitasnya dan tiketing pun telah membuat reservasinya dengan benar sesuai data dari calon penumpang tersebut. Tetapi pada saat menulis tiket, tiketing ini menulis data yang tidak sama dengan reservasi yang telah dibuat. Dalam hal ini, yang harus membayar biaya void tersebut adalah bagian tiketing tersebut.
  2. Tidak terjadi kesalahan penulisan baik direservasi maupun di tiket berdasarkan data pertama yang diterima oleh tiketing. Ini biasanya terjadi karena yang memberikan data adalah bukan orang yang akan berangkat. Sebagai contoh si A yang akan berangkat minta bantuan temannya si B untuk membelikan tiket. Pada saat si B memberikan data si A kepada reservasi/tiketing, ternyata si B tidak yakin benar akan nama lengkap si A namun tetap melakukan reservasi. Setelah tiket dibeli dan diberikan kepada si A, ternyata nama yang tertera terdapat kesalahan yang menyebabkan tiket harus di void. Pada kasus ini, yang bertanggungjawab membayar biaya void tersebut adalah dari pihak pelanggan.
Sebagai manusia kita tidak luput dari kesalahan, namun penyelesaian yang baik tentunya yang kita harapkan, jangan sampai kita saling mempertahankan diri sebagai yang benar tanpa melihat dan menyelidiki kejadian yang sebenarnya.
  • Refund Tiket
Refund adalah "mengembalikan sejumlah uang". Dalam hal tiket pesawat, refund berarti mengembalikan sejumlah uang yang telah dibayarkan penumpang karena alasan tertentu yang memungkinkan untuk dikembalikan.

Untuk diketahui, tidak semua tiket bisa dilakukan proses refundnya, refund hanya bisa dilakukan untuk harga tiket tertentu saja. Harga harga tiket yang bisa direfund ditentukan oleh airlines masing masing.

Beberapa sebab dilakukannya Refund atas tiket adalah:
  1. Terjadinya pembatalan penerbangan oleh pihak airlines karena alasan teknis dimana pesawat mereka tidak bisa terbang sebagaimana biasanya. Refund untuk tiket ini biasanya adalah Refund Full, artinya berapa jumlah yang dibayarkan penumpang untuk tiket tersebut maka sebesar itu pulalah penumpang tersebut menerima kembali uangnya.
  2. Terjadinya pembatalan perjalanan dari penumpang itu sendiri. Untuk pembatalan yang dilakukan > 24 jam sebelum penerbangan biasanya hanya akan dikenakan potongan administrasi sebesar Rp. 50.000. Jika pembatalan dilakukan < 24 jam sebelum penerbangan, selain potongan administrasi sebesar Rp. 50.000, penumpang juga akan dikenakan charge/cancellation fee. Besarnya charge/cancellation ini tergantung dari airlines masing masing, namun sebagai gambaran biasanya untuk Low Season potongannya adalah sebesar 25-50 % dari basic fare tiket dan untuk High Season yanitu sebesar 50-75 % dari basic fare.
Contoh Refund yang disebabkan oleh pembatalan perjalanan dari penumpang. Misalnya si A telah membeli tiket pesawat dengan rute Pekanbaru ke Jakarta dengan harga Rp. 459.000. Rincian harga tiket tersebut adalah; Basic Fare = Rp. 220.909, PPn = Rp. 22.090, IWJR = Rp. 6.000, Fuel Surcharge = Rp. 210.000. Karena ada sesuatu hal yang sangat mendesak si A terpaksa membatalkan rencana perjalanannya tersebut.

Kita buat dua kemungkinan waktu pembatalan reservasi si A tersebut:
  • Pembatalan lebih dari 24 jam sebelum penerbangan. Refund untuk tiket si A adalah sebesar harga tiket dikurangi dengan biaya administrasi dari airlines dikurangi biaya administrasi dari travel agent jika tiket dibeli di travel agent. Hitungannya adalah Rp. 459.000 – Rp. 50.000 – Rp.25.000 = Rp. 384.000.
  • Pembatalan kurang dari 24 jam penerbangan. Refund untuk tiket si A adalah sebesar harga tiket dikurangi dengan biaya administrasi dari airlines dikurangi dengan biaya charge/cancellation dikurangi biaya administrasi dari travel agent jika tiket dibeli di travel agent. Kita ambil contoh untuk Low Season dengan biaya charge/cancellation 25% dari basic fare. Hitungannya adalah Rp. 459.000 – Rp. 50.000 – ( 25% x Rp. 220.909) - Rp. 25.000 = Rp. 328.773
Untuk diingat, ini hanyalah contoh perhitungan sebagai gambaran bagi kita dalam proses refund tiket kita.

Rebook (mengganti jadwal penerbangan lama dengan jadwal baru) 
Adapun ketentuan dari pihak Lion Air untuk Rebook adalah:
  1. Berlaku untuk kelas Ekonomi maupun kelas Bisnis.
  2. Re-booking minimal dikelas yang sama.
  3. Harus dilakukan di Kantor Lion Air.
  4. Penumpang harus membayar selisih harga antara Harga Penumpang dan Harga Agent jika pembelian tiket sebelumnya dilakukan di Travel Agent.
  5. Penumpang harus membayar selisih kelas, jika kelas yang baru lebih tinggi. Selain biaya diatas (point 2 & 3), Penumpang harus membayar Biaya administrasi / Cancellation Fee sbb:
  • Pembatalan yang dilakukan di atas 48 jam, akan dikenakan biaya administrasi
  • Pembatalan yang dilakukan di atas 24 jam tetapi di bawah 48 jam, akan dikenakan cancellation fee sebesar 50 %  dari basic fare publish / penumpang.
  • Pembatalan yang dilakukan dalam 24 jam sampai 2 jam sebelum keberangkatan dikenakan cancellation fee sebesar 80% dari basic fare publish / penumpang.
  • Pembatalan kurang dari 2 jam sebelum jam keberangkatan atau setelah proses chexk-in, dikenakan cancellation fee sebesar 90%  dari basic fare publish / penumpang.
  • Untuk INFANT (bayi dibawah 2 tahun) tidak dikenakan biaya administrasi maupun cancellation fee.

pengertian e-ticket

E-ticket adalah salah satu bentuk pelayanan jasa penerbangan dalam melayani calon penumpang untuk menggunakan pesawatnya dalam bepergian dengan cara cepat dan akurat. Bentuk e-ticket sangat sederhana. Apabila dibandingkan dengan bentuk tiket biasa yang seperti kupon dengan jumlah halaman lebih kurang 4 s/d 6 halaman atau tergantung kondisi tujuan penumpang yg menggunakan jasa penerbangan, semakin sering transit dan check in maka akan semkain banyak halamannya. Untuk e-ticket bentuk tiket hanya selembar kertas yg tertera secara lengkap mulai jadwal penerbangan, tujuan tanggal serta aturan lainnya.
Kelebihan e-ticket
Selain mudah dan ringkas dalam memprosesnya juga tercatat di data electronik di pusat perusahaan penerbangan yang kita pakai. Jadi data akan valid dan akurat sesuai dengan kondisi sebenarnya. Dengan e-ticket tidak usah bawa-bawa tiket ke airport. Apabila hilang maka bisa di print ulang dan tidak dikenakan biaya tambahan (gratis). Harga yang tertera sangat jelas, tidak seperti tiket jenis lama yang seringkali tidak terbaca tindasannya.
Bagi maskapai penerbangan sendiri, e-ticket juga memperkecil biaya pelayanan, sehingga harga tiket juga dapat ditekan.
Check in dengan e-ticket
Untuk check in dengan e-tiket, penumpang biasanya datang ke counter check-in dan menunjukkan kode booking atau kode konfirmasi. Airlines tertentu bahkan tidak membutuhkan kode booking, selama reservasi dapat dipastikan dengan kartu identitas penumpang. Setelah reservasi telah dikonfirmasi, penumpang dapat check-in bagasi dan diberikan boardingpass.
E-ticket saat ini telah diterapkan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesian, Air Asia, Mandala-air, Batavia air, Lion air, dan City Link. juga telah mengaplikasikan sistem e-ticket ini.

DASAR PENGERTIAN PARIWISATA



Pengertian dan Definisi Pariwisata
1. Pengertian wisata

Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia), wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri.
Saya kurang setuju dengan pendapat Soetomo, saya melihat ada kata yang perlu di rubah dalam definisi tersebut, yaitu kata keliling, dan kalimat kantor perjalanan di dalam kota. Karena menurut saya wisata itu tidak harus mengelilingi suatu tempat atau kota, bisa saja hanya melewatinya saja tanpa berkeliling. Selain itu perjalanan tidak harus dilakukan oleh biro atau kantor perjalanan, bisa saja perjalanan itu dilakukan oleh perorangan maupun kelompok dengan menggunakan kendaraan pribadi atau umum yang statusnya bukan milik biro perjalanan. Kalaupun menggunakan biro perjalanan, letaknya tidak harus di dalam kota, karena biasanya orang lebih memilih kualitas pelayanan.
Jadi menurut saya wisaya adalah perjalanan yang dilakukan seorang atau sekelompk orang lebih dari tiga hari dengan menggunakan kendaraan pribadi, umum, atau biro tertentu dengan tujuan untuk melihat-lihat berbagai tempat atau suatu kota baik di dalam negeri maupun diluar negeri.
  1. Pengertian Pariwisata
- Menurut A.J. Burkart dan S. Medik (1987)
Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu.
Saya setuju dengan pendapat ini, namun ada beberapa di tambah yakni menyangkut waktu yang dibutuhkan dan tujuan pariwisata itu sandiri berdasarkan IUTO waktu yang ditetapkan untuk kegiatan yang bisa disebut pariwisata setidaknya adalah 24 jam, dan tujuammya adalah untuk mengisi waktu senggang, bisnis, keluarga, perutusan, dan pertemuan-pertemuan.
- Menurut Hunziger dan krapf dari swiss dalam Grundriss Der Allgemeinen Femderverkehrslehre, menyatakan pariwisata adalah keserluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing disuatu tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting (Major Activity) yang memberi keuntungan yang bersifat permanent maupun sementara.
Saya setuju dengan pendapat ini, karena pada dasarnya pariwisata itu motif kegiatannya adalah untuk mengisi waktu luang, untuk bersenang-senang, bersantai, studi, kegiatan Agama, dan mungkin untuk kegiatan olahraga. Selain itu semua kegiatan tersebut dapat memberi keuntungan bagi pelakunya baik secara fisik maupun psikis baik sementara maupun dalam jangka waktu lama.
- Menurut Prof. Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994, 116.). Pariwisata dalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
Menurut saya walaupun Definisi yang dikemukakan oleh Prof Salah Wahab kalimatnya terkesan berbelit-belit namun isinya sudah mengacu pada pengertian pariwisata itu sendiri. Karena memang pariwisata itu dilakukan secara sadar dalam mendapatkan pelayanan berbeda dari biasanya baik diluar negeri maupun didalam negeri guna mencari kepuasan.
  1. Pengertian Wisatawan
Menurut UN. Convention Concerning Customs Facilites For Touring (1954) Wisatawan adalah setiap orang yang datang disebuah Negara karena alas an yang sah kecuali untuk berimigrasi dan yang tinggal setidak-tidaknya 24 Jam dan selama-lamanya 6 Bulan dalam tahun yang sama.
Dalam pengertian ini wisatawan dibedakan berdasarkan waktu dan tujuan yang disebut wisatawan adalah orang-orang yang berkunjung setidaknya 24 dan yang dating berdasarakan motivasi Mengisi waktu senggang seperti bersenang, berlibur, untuk kesehatan, studi, keperluan agama, dan olahraga, serta bisnis, keluarga, peurtusan, dan pertemuan-pertemuan.
Sedangkan ekskurionis adalah pengunjung yang hanya tinggal sehari di Negara yang dikunjungi tanpa bermalam. Pengertian ini paling banyak digunakan karena pembedanya tegas sehingga mudah dipahami antara pengunjung yang bisa disebut wisatawan, dan pengunjung yang hanya ekskurisionis saja.
4. Pengertian Kepariwisataan.
Kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata.
Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata hendaknya memenuhi syarat sapta pesona pariwisata, yaitu :
  1. AMAN
Wisatawan akan senang berkunjung ke suatu tempat apabila merasa aman, tenteram, tidak takut, terlindungi dan bebas dari :
a. Tindak kejahatan, kekerasan, ancaman, seperti kecopetan,  pemerasan, penodongan, penipuan dan lain sebagainya.
b. Terserang penyakit menular dan penyakit berbahaya la innya
c. Kecelakaan yang disebabkan oleh alat perlengkapan dan fasilitas yang kurang baik, seperti kendaraan, peralatan, untuk makan dan minum, lift, alat perlengkapan rekreasi atau olah raga.
d. Gangguan oleh masyarakat, antara lain berupa pemaksaan oleh pedagang asongan tangan jail, ucapan dan tindakan serta perilaku yang tidak bersahabat dan lain sebagainya.
Jadi, aman berarti tejamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk milik (barang) wisatawan
  1. TERTIB
Kondisi yang tertib merupakan sesuatu yang sangat didambakan oleh setiap orang termasuk wisatawan. Kondisi tersebut tercermin dari suasana yang teratur, rapi dan lancar serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat, misalnya :
a. Lalu lintas tertib, teratur dan lancar, alat angkutan datang dan berangkat tepat pada waktunya.
b. Tidak nampak orang yang berdesakan atau berebutan untuk mendapatkan atau membeli sesuatu yang diperlukan
c. Bangunan dan lingkungan ditata teratur dan rapi
d. Pelayanan dilakukan secara baik dan tepat
e. Informasi yang benar dan tidak membingungkan
  1. BERSIH
Bersih merupakan suatu keadaan/kondisi lingkungan yang menampilkan suasana bebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit dan pencemaran. Wisatawan akan merasa betah dan nyaman bila berada di tempat-tempat yang bersih dan sehat seperti :
a. Lingkungan yang bersih baik di rumah sendiri maupun di tempat-tempat umum, seperti di hotel, restoran, angkutan umum, tempat rekreasi, tempat buangair kecil/besar dan lain sebagainya. Bersih dari sampah, kotoran, corat-coret dan lain sebagainya.
b. Sajian makanan dan minuman bersih dan sehat
c. Penggunaan dan penyajian alat perlengkapan yang bersih seperti sendok, piring, tempat tidur, alat olah raga dan lain sebagainya
d. Pakaian dan penampilan petugas bersih, rapi dan tidak mengeluarkan bau tidak sedap dan lain sebagainya
  1. SEJUK
Lingkungan yang serba hijau, segar, rapi memberi suasana atau keadaan sejuk, nyaman dan tenteram. Kesejukan yang dikehendaki tidak saja harus berada di luar ruangan atau bangunan, akan tetapi juga di dalam ruangan, misalnya ruangan kerja/belajar, ruangan makan, ruangan tidur dan lain sebagainya. Untuk itu hendaklah kita semua :
a. Turut serta aktif memelihara kelestarian lingkungan dan hasil penghijaun yang telah dilakukan masyarakat maupun pemerintah
b. Berperan secara aktif untuk menganjurkan dan memelopori agar masyarakat setempat melaksanakan kegiatan penghijauan dan memelihara kebersihan, menanam berbagai tanaman di halaman rumah masing-masing baik untuk hiasan maupun tanaman yang bermanfaat bagi rumah tangga, melakukan penanaman poho/tanaman rindang di sepanjang jalan di lingkungan masing-masing di halaman sekolah dan lain sebagainya
c. Membentuk perkumpulan yang tujuannya memelihara kelestarian lingkungan.
d. Menghiasi ruang belajar/kerja, ruang tamu, ruang tidur dan tempat lainnya dengan aneka tanaman penghias atau penyejuk.
e. Memprakarsai berbagai kegiatna dan upaya lain yang dapat membuat lingkungan hidup kita menjadi sejuk, bersih, segar dan nyaman.
  1. INDAH
Keadaan atau suasana yang menampilkan lingkungan yang menarik dan sedap dipandang disebut indah. Indah dapat dilihat dari berbagai segi, seperti dari segi tata warna, tata letak, tata ruang bentuk ataupun gaya dan gerak yang serasi dan selaras, sehingga memberi kesan yang enak dan cantik untuk dilihat.
Indah yang selalu sejalan dengan bersih dan tertib serta tidak terpisahkan dari lingkungan hidup baik berupa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa maupun hasil karya manusia.
Karena itu kita wajib memelihara lingkungan hidup agar lestari dan dapat dinikmati oleh umat manusia.
  1. RAMAH TAMAH
Ramah tamah merupakan suatu sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum dan menarik hati.
Ramah tamah tidaklah berarti bahwa kita harus kehilangan kepribadian kita ataupun tidak tegas dalam menentukan sesuatu keputusan atau sikat. Ramah, merupakan watak dan budaya bangsa Indonesia pada umumnya, yang selalu menghormati tamunya dan dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap ramah tamah ini merupakan satu daya tarik bagi wisatawan, oleh karena itu harus kita pelihara terus.
  1. KENANGAN
Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. Kenangan dapat berupa yang indah dan menyenangkan, akan tetapi dapat pula yang tidak menyenangkan. Kenangan yang ingin diwujudkan dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berpariwisata di Indonesia, dengan sendirinya adalah yang indah dan menyenangkan. Kenangan yang indah ini dapat pula diciptakan dengan antara lain :
a. Akomodasi yang nyaman, bersih dan sehat, pelayanan yang cepat, tepat dan ramah, suasana yang mencerminkan ciri khas daerah dalam bentuk dan gaya bangunan serta dekorasinya
b. Atraksi seni budaya daerah yang khas dan mempesona baik itu berupa seni tari, seni suara dan berbagai macam upacara
c. Makanan dan minuman khas daerah yang lezat, dengan penampilan dan penyajian yang menarik. Makanan dan minuman ini merupakan salah satu daya tarik yang kuat dan dapat dijadikan jati diri (identitas daerah).
d. Cenderamata yang mungil yang mencerminkan ciri-ciri khas daerah bermutu tinggi, mudah dibawa dan dengan harga yang terjangkau mempunyai arti tersendiri dan dijadikan bukti atau kenangan dari kunjungan seseorang ke suatu tempat/daera/Negara.
Sejarah Pariwisata
Pengertian tentang Pariwisata dan wisatawan timbul diperencis pada akhir abad ke 17. Tahun 1972 Maurice Menberbitkan buku petunjuk “The True Quide For Foreigners Travelling in France to Appriciate its Beealities, Learn the language and take exercise. Dalam buku ini disebutkan ada dua perjalanan yaitu perjalanan besar dan kecil (Grand Tour dan Perit Tour).
Grand Tour di Inggris Mendapat arti yang berbeda yaitu dijadikan unsure pendidikan diplomasi dan politik. Pertengah abad ke-19 Jumlah orang yang berwisata masih terbatas karena butuh waktu lama dan biaya besar, keamanan kurang terjamin, dan sarananya masih sederhana, tetapi sesudah Revolusi Industri Keadaan itu berbuah, tidak hanya golongan elit saja yang bisa berpariwisata tapi kelas menengah juga. Hal ini ditunjang juga oleh adanya kereta api. Pada abad Ke-20 terutama setelah perang dunia II kemajuan teknik produksi dan teknik penerbangan menimbulkan peledakan pariwisata. Perkembangan terkahir dalam pariwisata adalah munculnya perjalanan paket (Package tour).